Anggang-anggang (Gerridae) | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Anggang-anggang Gerris remigis | ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Genera | ||||||||||||||
Aquarius Eotrechus Gerris Halobates Limnogonus Limnoporus Metrobates Neogerris Rheumatobates Trepobates |
Anggang-anggang merupakan sekelompok serangga pemangsa yang semuanya termasuk dalam suku Gerridae. Anggota-anggotanya, sekitar 340 jenis, banyak yang sulit dibedakan. Dalam literatur dikenal juga secara salah kaprah sebagai "laba-laba air", walaupun ia sama sekali bukan laba-laba. Nama "anggang-anggang" sendiri berasal dari gerakannya yang maju-mundur sambil mengapung.[1]
Serangga ini sangat mudah dikenali karena kebiasaan hidupnya yang selalu berjalan/melompat di permukaan air. Gerakannya cepat, dapat mencapai 1.5 m/s. Kebanyakan hidup di perairan tenang, namun ada lima jenis (dari marga Halobates) yang diketahui hidup di permukaan samudera.[2] Dari permukaan air, anggang-anggang mengincar mangsa (biasanya serangga lain) yang berada di dekat permukaan.
Hewan ini menjadi model dalam penelitian biofisika tentang kemampuan tekanan permukaan dalam menyangga beban. Ada dua aspek yang menjadi perhatian: kemampuan mengapung di permukaan dan kemampuannya bergerak ke depan secara cepat.
Kemampuan mengapung berasal dari adanya rambut-rambut sangat kecil (microsetae) tersusun dengan arah tertentu dengan lekukan-lekukan dalam ukuran nanometer pada ujung tungkainya dan dilengkapi dengan lapisan malam (lilin), tetapi efek hidrofobik lebih disebabkan oleh struktur fisik tungkai daripada lapisan malam yang ada. [3] Diketahui pula, terdapat sudut kontak efektif tungkai dengan air sebesar 167.6° ± 4.4°. Karena rapatnya rambut-rambut kecil serta lekukan-lekukan yang ada, udara terperangkap pada struktur itu dan berfungsi sebagai "bantalan" pada permukaan air.
Kemampuan bergerak secara cepat juga menarik perhatian ilmuwan. Untuk bergerak, anggang-anggang menekan permukaan air dengan pasangan tungkai tengahnya tanpa menembus permukaan, membentuk cekungan di permukaan. Cekungan ini cukup dalam untuk mendorong tubuh serangga ke depan. Selain itu, beberapa individu dapat menggunakan sayap yang kadang-kadang dimiliki oleh serangga ini. Dalam kondisi hidup kurang menguntungkan, anggang-anggang cenderung tidak bersayap. [4]
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Anggang-anggang
No comments:
Post a Comment