Sunday, August 29, 2010

Aunur Rofiq Lil Firdaus alias Opick

Aunur Rofiq Lil Firdaus
Opick.jpg
Nama lahir Aunur Rofiq Lil Firdaus
Lahir 16 Maret 1974 (umur 36)
Flag of Indonesia.svg Jember, Jawa Timur, Indonesia
Nama lain Opick
Pekerjaan aktor, penyanyi
Tahun aktif 2005 - sekarang

Aunur Rofiq Lil Firdaus atau nama kecilnya Opick (lahir di Jember, Jawa Timur, 16 Maret 1974; umur 36 tahun) merupakan seorang pencipta lagu dan penyanyi religius beretnis Jawa berkebangsaan Indonesia.
Album pertamanya ialah Istighfar dirilis tahun 2005. Sebulan pertama setelah dirilis, album ini mampu mencetak dobel platinum dengan penjualan lebih dari 300 ribu kopi. Dalam album tersebut, Opick memasukkan lagunya yang berjudul "Tombo Ati" ke dalam album solonya. Sebelumnya, Opick memasukkan lagu itu ke dalam album kompilasi "Tausiyah Dzikir dan Nasyid". Album "Istighfar" sukses di pasaran, hingga menembus lebih dari 800 ribu kopi dan mendapat penghargaan lima platinum sekaligus. Karena aktivitasnya dalam lagu Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh lembaga ANN (lembaga nasyid nusantara).
Tahun 2006 pria yang mengaku pernah menyanyikan memiliki band yang membawakan lagu-lagu rock itu merilis album keduanya berjudul "Semesta Bertasbih" (2006). Dalam album tersebut terdapat sepuluh lagu, diantaranya Taqwa, Irhamna, akdir, Teranglah Hati, 25 Nabi, Semesta Bertasbih, Bismillah, Satu Rindu, Buka Mata Buka Hati dan Ya Rasul. Sebagai lagu hit dalam album tersebut adalah Takdir yang dinyanyikannya bersama Melly Goeslaw. Selain dengan Melly, Opick juga berduet dengan Wafiq Azizah, remaja yang berprestasi sebagai qoriah cilik internasional terbaik dalam lagu "Yaa Rasul". Ada pula kolaborasi Opick dengan grup nasyid Pandawa Lima di lagu "Teranglah Hati". Bulan Agustus 2006, tak lama setelah meluncurkan album kedua, Opick mengeluarkan buku berjudul ", OpickOase Spiritual Dalam Senandung".

Filmografi

Diskografi

Iklan

Buku

  • Opick, Oase Spiritual Dalam Senandung (2006)



sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Opick

10 Tempat Menakjubkan

1. Borobudur


 
Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini dianggap merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia.
Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah. Karena itu candi Borobudur saya tempatkan pada barisan pertama karena tingkat kesulitan pembuatannya.

2. Pulau Komodo


 
Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis).
Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air.

Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia.�

3. Danau tiga warna Kelimutu


 
Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda.
Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban.

4. Puncak Jayawijaya dan Carstenz


Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman
Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia.

Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut.

Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.�

5. Prambanan



 
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi.
Arsitektur bangunan ini sangat megah dan terdapat candi-candi baik besar maupun kecil pada Komplek Candi Prambanan ini. Juga ada legenda bahwa candi-candi tersebut hanya dibuat dalam satu malam saja oleh kesaktian Bandung bondowoso sebagai syarat mempersunting Loro Jonggrang.


Tapi bukan karena legenda itu Prambanan dimasukkan dalam daftar ini tapi karena kehebatan arsitekturnya yang memukau dunia.�

6. Pulau Bali


 
Pulau ini termasuk salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia. Obyek-obyek wisata di pulau Bali seperti Kintamani, Pantai Kuta, Danau Batur, Goa Gajah, Tampak Siring, Bedugul, Tanah Lot dan sebagainya. Pulau ini dimasukkan dalam daftar ini karena banyak tempat yang sangat menakjubkan dengan arsitektur bangunan dan keindahan alam di pulau ini yang juga sudah diakui dunia.

 

7. Bromo


 
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif.
Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena alam dengan Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya.�

8. Toraja



 
Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu.
Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu.

Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga.

9. Krakatau



 
Gunung Krakatau yang letusannya pernah mengguncangkan bumi. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan juga menimbulkan tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa.
Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika. Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra.

Bahkan debunya dikatakan sampai ke luar angkasa. Walaupun Krakatau sudah tidak berbahaya seperti dulu lagi (mudah-mudahan) tapi sejarahnya merupakan salah satu keajaiban alam tersendiri.

10. Danau Toba



Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.



sumber : http://www.apakabardunia.com/post/uncategorized/10-tempat-menakjubkan-di-indonesia

Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua/Irian Jaya.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).
Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish.
Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.




sumber : http://www.wisatanesia.com/2010/07/taman-nasional-teluk-cendrawasih.html

Situs Purbakala Tapurarang


Situs Purbakala Tapurarang Lukisan tebing yang merupakan situs kuno Kokas di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Lukisan ini merupakan peninggalan jaman prasejarah
Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak zaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.
Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.

Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.
Di lokasi lukisan tebing ini Anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.
Tulang tengkorak terdapat di tebing di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Tulang tengkorak manusia ini adalah sisa kebiasaan masyarakat setempat yang tidak menguburkan jazad leluhur melainkan meletakkannya di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang khusus atau dianggap sakral.



sumber : http://www.wisatanesia.com/2010/07/situs-purbakala-tapurarang.html

Air Terjun TAGOR



I. SEKILAS PERJALANAN MENUJU AIR TERJUN TAGOR, KAMPUNG MAMBUNI-    BUNI
Mambuni-buni adalah nama sebuah kampung yang terletak jauh dari kota Fakfak, yaitu di Distrik Kokas Kabupaten Fak-fak, Papua. Adapun yang menghubungkan antara kampung tersebut dengan kampung lain dan ibukotanya adalah transportasi jalan darat. Letak geografis yang dimilki yaitu berbukit/bergunung-gunung membuat jalan yang dibuatpun kelihatan berliku-liku, kadang menurun , menanjak bahkan ada yang berada disisi tebing. Ada jalan yang sudah diaspal dengan baik adapula yang sudah rusak atau aspal memecah akibat dari pembuatan jalan yang hanya asal-asalan.
Transportasi yang digunakan dari Fak-fak ke Mambunibuni adalah taksi atau mikrolet (TS125) dan memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Berawal dari terminal Tambaruni lalu akan berjalan dan melewati beberapa kampung lainnya. Kampung terakhir sebelum masuk ke kawasan kampung mambunibuni adalah kampung Pik-Pik. Dari atas kampung Pikpik tepatnya di Bawangrohi, akan terhampar pemandangan yang sangat menakjubkan yaitu pemandangan alam dibawahnya. Nampak kampung-kampung yang berada dipinggiran pantai, hingga pemandangan laut lepas. Seringkali ada kapal yang sedang lalu lalang di lepas pantai dapat di lihat dari tempat tersebut, bila malam kelihatan lampu-lampu kapal tersebut.
Dari bawangrohi jalan menuju mambunibuni belumlah diaspal dengan baik alias masih berupa hamparan kerikil. Jalam menurun yang membuat hati sedikit was-was dll. Kurang lebih 6 km jarak antara kampung Pikpik dan Mambuni-buni. Karena jalan menurun sehingga tak terasa kalau-kalau sudah tiba di pantai kampung Mambunibuni.
Adapun perumahan penduduk tidak teratur dengan baik sehingga jangan disangka bahwa bagian pantai inilah kampung tersebut. Posisi kampung tepatnya berada kuranglebih 1,5 km dari pantai. Dipantai Mambunibuni terdapat sebuah pasar tradisional yang masih menggunakan system barter dan buka hanya pada hari sabtu pagi. Kemudian sebuah bangunan Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen yang baru dibangun dan beberapa rumah guru.

II.PERJALANAN MENUJU AIR TERJUN TAGOR
Hingga kini masih banyak orang yang belum mengetahui tentang keberadaan air terjun tagor tersebut. Sekitar tahun 1990_an ada turis –turis mancanegara yang sering datang dan meminta penduduk local untuk mengantar mereka menuju ke air terjun tersebut. Namun pada tahun 2000 hingga sekarang sangat jarang sekali bahkan tak ada sama sekali.
Ada beberapa jalan yang bisa digunakan untuk menuju ke air terjun tersebut antara lain, melalui pinggiran kali atau melalui jalan bekas perusahaan kayu. Jalan bekas perusahaan tersebut kini sudah menjadi semak-semak sehingga sulit untuk menggunakan kendaraan roda empat. Jarak ke air terjun Tagor jika melewati jalan perusahaan maka kuranglebih 27 km. Bila melalui jalan kali maka jarak tempuh lebih cepat kurang lebih 6 jam perjalanan. Bagi yang belum terbiasa berjalan diatas batu kali akan merasa keletihan dan rasanya malas jalan bersantai ditempat dimana duduknya. Jalan melalui pinggiran kali terkadang harus melompat karena besar batu-batu yang ada di kali tersebut. Terkadang harus basah-basah karena menyeberang kali. Dari pinggiran kali ini pulalah kita akan sampai ke air terjun tagor.
Menurut cerita masyarakat di kampung Mambunibuni, dulunya untuk mengetahui ketinggian air terjun tersebut; leluhur atau nenek moyang kami membungkus ubi (Keladi) dengan daun-daunan. Awalnya bungkusan tersebut sebesar genggaman tangan orang dewasa. Dibungkus terus dengan daun-daunan yang ada di pinggiran; dibungkus dan terus dibungkus hingga sebesar buntalan bantal. Lalu buntalan tersebut dibawah ke atas air terjun kemudian membiarkan hanyut dan jatuh mengikuti terjunan air tersebut. Setelah buntalan tersebut jatuh mengikuti terjunan air; mereka mengeceknya buntalan tersebut dibawah terjunan air itu; apakah buntalan tersebut masih utuh atau sudah hancur berkeping keping. Karena ketinggian dan terjunan air dan putarannya mengakibatkan buntalan tersebut hancur berkeping-keping maka diambil suatu kesimpulan bahwa iar terjun ini sangat tinggi dan berbahaya bila ada yang sampai jatuh kesana.



sumber : http://phaulheger.wordpress.com/2007/12/06/air-terjun-tagor/
foto : http://www.wisatanesia.com/2010/07/air-terjun-tagor.html

Ibrahim Khalil Alkatiri alias Baim



Ibrahim Khalil Alkatiri, tanggal lahir 7 juni 2005 baim menjadi aktor cilik indonesia menjadi sorotan publik sekarang ini karena akting baim menjadi tarzan cilik ini bisa membuat orang tertawa melihat keluguan dan peran yang di mainkan senetron tarzan cilik ini, dengan kepandean dan kelucuannya baim menjadi idola cilik yang sekarang. Banyak sekali orang menyukai baim karena lucu dan imut dan juga senetron tarzan cilik ini juga di bintangi oleh Olga saputra dan juga Raffli Ahmad ini memang bisa membius penonton dengan kelucuan dan juga kekonyolan yang di milikinya, karena sinetron tarzan cilik bernuansa humor anak-anak.

Baim juga sangat menyukai peran tarzan cilik,"saat di kutip di lokasi syuting". Lokasi syuting juga menjadi permainan baim karena baim sendiri suka bermain dan juga suka mengejek orang kata raffli ahmad. Memang lokasi syuting menjadi ajang bermain baim karena baim sendiri masih anak-anak dia juga ingin bermain seperti anak-anak pada umumnya. Baim juga sangat disukai oleh banyak artis karena kepinteran dan juga ekting sangat terlihat profesional tidak seperti dimiliki anak2 kecil dari sepantaran umur baim.

Sinetron
* Doo Bee Doo
* Cerita SMA
* Tarzan Cilik
* Baim Anak Sholeh
* Buku Harian Baim
* Koboi Cabe Rawit

Filmografi
* Bersama Ceria

Bintang Iklan
* Curcuma Plus
* Enfagrow En-Plus
* Nutrilion Royal 3
* Vita Jelly Drink
* Gery Pasta
* XL



sumber : http://info-selebindo.blogspot.com/2010/08/profil-baim-cilik.html

Hipnotis

Ilustrasi abad ke-18 dari Richard Bergh yang terdapat di Museum Nasional Stockholm yang menggambarkan seorang wanita Eropa yang sedang di hipnotis

Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, dimana seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk menjelajahi alam bawah sadar.[1][2].
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis.[3]. Orang yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan atau sugesti.[1][4]

Definisi dan sejarah hipnosis

Kata ‘Hipnotis’ dan ‘hipnotisme’ sama-sama merupakan turunan dari istilah ‘neuro-hipnotisme’ (nervous sleep), dicetuskan oleh dokter bedah Skotlandia James Braid sekitar tahun 1841 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Hipnotis Modern. Braid mendasari cara kerjanya dengan metode yang dikembangkan oleh Frans Mesmer dan para pengikutnya (“Mesmerisme” atau “Magnetisme Binatang”), tapi berbeda dengan teorinya sebagaimana prosedur dilakukan.
Berlawanan dengan kesalahan konsep popular, bahwa hipnotis merupakan sebuah bentuk mirip ketidaksadaran waktu tidur, penelitan kontemporer menyebutkan bahwa hipnotis sesungguhnya merupakan keadaan bangun dari konsentrasi yang terfokus dan berpusat pada sugestibilitas, dengan kewaspadaan perifer yang berkurang. Pada buku pertama topik ini “Neurypnology” (1843), Braid mendeskripsikan “hipnotisme” sebagai keadaan relaksasi fisik disertai dan diinduksi konsentrasi mental (“abstraksi”).
Pencetus Menurut karya-karyanya, Braid mulai mendengar laporan tentang berbagai praktek kedokteran Oriental segera setelah publikasi karya pertamanya tentang hipnotisme, Neurypnology (1843). Dia pertama kali membahas beberapa praktek oriental dalam serangkaian artikel yang berjudul Magic, Mesmerism, Hypnotism, etc. Historically & Physiologically Considered. Dia menggambarkan analogi antara praktek pribadinya tentang hipnotisme dan berbagai bentuk meditasi yoga Hindu dan praktek-praktek spiritual kuno lainnya, terutama yang menlibatkan penguburan diri secara sukarela dan hibernasi manusia.
Ketertarikan Braid terhadap praktek-praktek ini muncul dari penelitiannya tentang Dabistan-I Mazahib, “Sekolah Keagamaan”, sebuah karya kuno Persia yang menggambarkan berbagai macam ritual keagamaan Oriental, kepercayaan, dan praktek-prakteknya.
“Bulan Mei lalu (1843), seorang pria yang tinggal di Edinburg yang tidak saya kenal secara pribadi, yang telah lama tinggal di India, mengirim surat persetujuan terhadap pandangan saya yang telah diterbitkan tentang sifat dan penyebab fenomena hipnotis dan mesmerisma. Untuk membuktikan pandangan saya,dia menyebutkan bahwa ia pernah menyaksikan sesuatu di daerah oriental dia merekomendasikan saya untuk melihat ke dalam “Dabistan, sebuah buku yang diterbitkan baru-baru ini, sebagai bukti tambahan efek yang sama. Dengan banyak rekomendasi, saya segera dikirimi sebuah salinan buku “Dabistan, dimana saya banyak menemukan laporan fakta nyata, bahwa orang-orang kudus timur semuanya merupakan orang yang menghipnotis diri sendiri (self hipnotisers), yang pada dasarnya sama dengan rekomendasi saya untuk keperluan yang sama.”
Walaupun ia menolak penafsiran transedental/metafisikal yang diberikan untuk fenomena tersebut, Braid menerima bahwa kejadian praktek-praktek Oriental ini mendukung pandangannya bahwa efek hipnotisme dapat dihasilkan dalam suasana kesendirian, tanpa kehadiran orang lain (seperti yang telah terbukti dengan percobaan yang dilakukannya sendiri pada November 1841), dan dia melihat hubungan antara banyak praktek-praktek ‘metafisikal’ Oriental dan neuro hipnotisme ‘rasional’nya dan sepenuhnya menolak semua teori cairan dan praktek magnetism oleh para pengikut Mesmerisme.
Kemudian ia menulis: “Sebagaimana pasien dapat membuat diri mereka sendiri dalam tidur gelisah (nervous sleep) dan mewujudkan semua fenomena umum Mesmerisme, melalui usaha mereka sendiri tanpa sengaja, seperti yang telah berkali-kali saya buktikan dengan membuat mereka mempertahankan pandangan tetap stabil dalam hal apapun, mengkonsentrasikan seluruh energy mental mereka pada sebuah ide obyek yang dipandang, atau sama dengan pasien melihat titik pada jarinya sendiri, sebagaimana yang telah dilakukan orang-orang Majus Persia dan Yogi India selama 2400 tahun untuk kepentingan keagamaan, membuat diri mereka sendiri ke dalam kerasukan (trance) ekstatik dengan menjaga pandangan mereka tetap stabil dengan memandang ujung hidungnya sendiri, sudah jelas bahwa tidak ada keperluan untuk pengalaman eksoteris untuk menghasilkan fenomena Mesmerisme. Obyek agung dalam segala proses ini adalah untuk mendorong kebiasaan ketiadaan atau konsentrasi pikiran, dimana subyek betul-betul terserap dalam satu ide, atau serangkaian ide, dimana tidak sadar atau sadar terhadap semua obyek, tujuan atau tindakan lain.”
Franz Mesmer
Franz Mesmer (1734-1815) percaya bahwa ada kekuatan magnetis atau "cairan" di dalam alam semesta yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Dia bereksperimen dengan magnet sehingga menyebabkan penyembuhan. Sekitar tahun 1774 dia telah menyimpulkan bahwa efek yang sama dapat dibuat dengan menggoyangkan tangan di kejauhan, di depan tubuh subyek, yang disebut sebagai membuat "hipnotis goyangan." Kata ‘mesmerize’ (=pesona, bahasa Inggris) kata berasal dari nama Franz Mesmer, dan sengaja digunakan untuk memisahkan penggunanya dari berbagai macam “cairan” dan "magnet" yang tertanam dalam label teori "magnetisme".
Pada 1784, atas permintaan Raja Louis XVI, serangkaian komite ilmiah Perancis, salah satunya termasuk duta besar Amerika untuk Perancis, Benjamin Franklin, meneliti teori Mesmer46. Mereka juga menyelidiki praktik mahasiswa dari Mesmer, Charles d'Eslon (1750-1786), dan walaupun mereka menerima bahwa hasil Mesmer itu valid, percobaan plasebo-terkontrol mereka diikuti praktik d'Eslon meyakinkan mereka bahwa Mesmerisme sepertinya dihasilkan oleh kepercayaan dan imajinasi daripada apapun energi tak terlihat ("magnetisme binatang") yang dipancarkan dari tubuh Mesmeris. Dengan kata lain, meskipun menerima bahwa praktek Mesmer tampak memiliki kemanjuran, semua komite benar-benar menolak semua teori Mesmer's.
James Braid Menyusul temuan komite Perancis, pada karyanya “Elements of the Philosophy of the Human Mind” (1827), Dugald Stewart, seorang filsuf akademik berpengaruh dari "Scottish School of Common Sense", mendorong para dokter untuk menyelamatkan elemen mesmerisme dengan mengganti teori supernatural "magnetisme binatang" dengan penafsiran baru berdasarkan "akal sehat" hukum fisiologi dan psikologi. Braid mengutip kutipan berikut dari Stewart:
“Menurut saya, bahwa kesimpulan umum yang ditetapkan oleh praktek-praktek Mesmer dengan tidak mengabaikan efek fisik dari prinsip imajinasi [...] lebih ingin diketahui daripada jika ia betul-betul mendemonstrasikan keberadaan bualan ilmiahnya (dari “Magnetisme Binatang”): saya tidak bisa melihat alasan mengapa seorang dokter, yang mengakui efisiensi moral (contohnya psikologis) yang dipekerjakan oleh Mesmer, harus, dalam melaksanakan profesinya, menyalin proses apa pun yang diperlukan untuk menundukkan mereka untuk perintahnya, tetapi ia lebih ragu mempekerjakan pegawai fisika baru, seperti ahli listrik atau galvanisme.”
Pada masa Braid, Scottish School of Common Sense memberikan teori dominan tentang psikologi akademik dan Braid mengacu pada filsuf lain dalam tradisi ini di seluruh tulisan-tulisannya. Oleh karena itu Braid merevisi teori dan praktek mesmerisme dan mengembangkan metode sendiri "hipnotisme" sebagai pengobatan alternative yang lebih rasional dan ‘masuk akal” .
“Di sini mungkin perlu bagi saya untuk menjelaskan, bahwa dengan istilah Hipnotisme, atau tidur saraf, yang sering terjadi, yang saya maksudkan adalah kondisi khusus dari sistem saraf, di mana mungkin dapat dibuat oleh alat buatan, dan yang berbeda, dalam beberapa hal, dari tidur biasa atau kondisi bangun. Saya tidak mengatakan bahwa kondisi ini disebabkan melalui transmisi dari pengaruh magnet atau okultisme dari tubuh saya ke dalam pasien, juga tidak saya akui, dengan proses saya, untuk menghasilkan suatu fenomena yang lebih tinggi (contohnya supranatural) dari Mesmeris. Pretensi saya adalah sebuah karakter yang jauh lebih rendah hati, dan semuanya konsisten dengan prinsip umum yang telah diakui dalam ilmu fisiologi dan psikologi. Hipnotisme karena itu mungkin tidak sesuai dengan mesmerisme rasional , berlawanan dengan Mesmerisme Transendental dari Mesmerist.”
Meskipun ia menyebutkan istilah "mesmerisme rasional", Braid akhirnya menekankan keunikan pendekatannya, melakukan eksperimen informal sepanjang kariernya untuk membantah argumen tentang praktek supranatural, dan sebagai gantinya menunjukkan peran proses fisiologis dan psikologis biasa seperti sugesti dan konsentrasi terfokus untuk menghasilkan efek yang dapat diamati. Braid bekerja sama sangat erat dengan teman dan sekutu ahli fisiologi terkenal Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog awal, yang memperkenalkan teori sugesti "ideo-motor refleks". Carpenter telah mengamati berbagai contoh harapan dan imajinasi yang rupanya tanpa sadar mempengaruhi gerakan otot. Sebuah contoh klasik dari prinsip ideo-motor di tindakan adalah apa yang disebut "pendulum Chevreul" (dinamai menurut Michel Eugène Chevreul). Chevreul mengklaim bahwa pendulum dapat dibuat bergoyang hanya konsentrasi yang tepat saja.
Braid segera mengasimilasikan pengamatan Carpenter dengan teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh konsentrasi terfokus adalah untuk meningkatkan respon reflex ideo-motor. Braid mendefiniskan teori Carpenter untuk menjelaskan pengaruh pikiran terhadap tubuh secara lebih umum, di luar sistem otot, dan karena itu disebut respon "ideo-dinamis" dan menciptakan istilah "psiko-fisiologi" untuk merujuk pada studi pikiran umum / interaksi tubuh.
Dalam karya-karyanya berikutnya, Braid memberikan istilah ‘hipnotisme’ untuk kasus-kasus di mana subjek memasuki keadaan amnesia menyerupai tidur. Selanjutnya, ia berbicara tentang prinsip "mono-ideodynamic" untuk menekankan bahwa teknik induksi fiksasi mata bekerja dengan mempersempit konsentrasi subyek dengan ide tunggal atau melatih pikiran ("monoideism") yang memperkuat pengaruh “ide dominan” atas tubuh subyek dengan prinsip ideo-dinamis.
Histeria vs Sugesti
Selama beberapa dekade, karya-karya Braid ebih berpengaruh di luar negeri daripada di negaranya sendiri, kecuali untuk segelintir pengikut, terutama Dr John Milne Bramwell. Ahli saraf terkemuka Dr George Miller Beard membawa teori Braid ke Amerika. Sementara karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Wilhelm T. Preyer, Profesor Fisiologi di Universitas Jena. Psikiater Albert Moll kemudian melanjutkan penelitiannya di Jerman, mempublikasikan Hipnotisme pada tahun 1889. Perancis menjadi titik fokus penelitan setelah ahli saraf terkemuka Dr Étienne Eugène Azam menyajikan penelitian Braid di Akademi Ilmiah Perancis. Azam juga menerjemahkan naskah terakhir Braid's (On Hypnotism, 1860) ke dalam bahasa Prancis. Atas permintaan Azam, Paul Broca, dan lain-lain, Akademi Ilmiah Perancis, yang telah memeriksa mesmerisme pada 1784, tulisan diperiksa Braid's lama setelah kematiannya.
Antusiasme Azam terhadap hipnotisme dipengaruhi Ambroise-Auguste Liébeault, seorang dokter desa. Hippolyte Bernheim menemukan kelompok hipnoterapi klinis Liebeault yang sangat terkenal dan kemudian menjadi seorang penghipnotis yang berpengaruh. Penelitan tentang hipnotisme kemudian berputar di sekitar perdebatan sengit antara Jean-Martin Charcot dan Hippolyte Bernheim, dua tokoh paling berpengaruh dalam hipnotisme akhir abad 19.
Charcot menjalankan sebuah klinik di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière (yang juga dikenal sebagai "Sekolah Paris" atau "Sekolah Salpêtrière"), sementara Bernheim memiliki klinik di Nancy (juga dikenal sebagai "Sekolah Nancy"). Charcot, lebih dipengaruhi oleh Mesmerisme, berpendapat bahwa hipnotis adalah sebuah keadaan fungsi saraf abnormal yang hanya ditemukan pada wanita histeris tertentu. Dia menyatakan bahwa hal tersebut terwujud dalam serangkaian reaksi fisik yang dapat dibagi ke dalam tahap yang berbeda. Bernheim berpendapat bahwa setiap orang bisa dihipnotis, dan merupaikan penjabaran dari fungsi psikologis normal, dan bahwa dampaknya adalah karena sugesti. Setelah perdebatan beberapa dekade, pandangan Bernheim mendominasi. Teori Charcot sekarang hanyalah merupakan cerita bersejarah.
Pierre Janet
Pierre Janet (1859-1947) melaporkan penelitian pada subjek Hipnotis pada tahun 1882. Charcot kemudian diangkat direktur laboratorium psikologi di Salpêtrière pada tahun 1889, setelah Janet menyelesaikan gelar doktor dalam filsafat yang membahas otomatisme psikologis. Pada tahun 1898 diangkat Janet dosen psikologi di Sorbonne, dan pada 1902 menjadi kursi psikologi eksperimental dan komparatif di College de France. Janet menyatukan pendapat antara pendapatnya dengan Bernheim dan pengikut-pengikutnya, mengembangkan psikoterapi hipnotisnya berdasarkan konsep disosiasi psikologis, pada pergantian abad, mencoba untuk menyaingi Freud dalam menyediakan teori psikoterapi yang lebih komprehensif.
Sigmund Freud
Sigmund Freud, penemu psikoanalisis, mempelajari hipnotisme pada sekolah Paris dan mengunjungi Sekolah Nancy sebentar. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias dari Hypnotherapy, dan segera mulai menekankan regresi Hipnotis dan reaksi ab (katarsis) sebagai metode terapi. Dia menulis artikel ensiklopedia yang mendukung hipnotis, diterjemahkan dalam salah satu karya Bernheim ke dalam bahasa Jerman, dan menerbitkan serial studi kasus yang berpengaruh bersama rekannya Joseph Breuer berjudul Studies on Hysteria (1895). Hal ini menjadi teks pendiri tradisi selanjutnya dikenal sebagai "hypno-analisis" atau "hipnoterapi regresi."
Namun, Freud secara bertahap meninggalkan hipnotisme demi psikoanalisis, menekankan asosiasi bebas dan interpretasi bawah sadar. Berjuang dengan biaya besar yang dibutuhkan psikoanalisis pada waktu itu, Freud kemudian menyarankan bahwa psikoterapi mungkin dapat dikombinasikan dengan sugesti hipnotis untuk mempercepat hasil pengobatan, Namun hanya segelintir pengikut Freud yang cukup berkualitas dalam sintesinya dengan hipnotis. Karya mereka memiliki pengaruh terbatas pada pendekatan hipnoterapi yang sekarang dikenal sebagai "hipnotis regresi", "hipnotis progresif", dan "hypnoanalysis".
Emile Coue
Émile Coué (1857-1926) dibantu Ambroise-Auguste Liébeault untuk sekitar dua tahun di Nancy. Setelah berlatih selama beberapa tahun sebagai seorang hipnoterapis menggunakan metode Liébeault dan Bernheim Sekolah Nancy, Coué mengembangkan orientasi baru yang disebut "sugesti sadar." Beberapa tahun setelah kematian Liébeault di 1904, Coué mendirikan apa yang kemudian dikenal sebagai New Nancy School, sebuah kolaborasi bebas dari beberapa praktisi yang mengajarkan dan mempromosikan pandangannya. Metode Coue tidak menekankan "tidur" atau relaksasi yang mendalam dan bukannya berfokus pada sugesti melibatkan serangkaian tes saran spesifik. Meskipun Coué berargumen bahwa ia tidak lagi menggunakan Hipnotis, pengikut seperti Charles Baudouin dilihat pendekatan sebagai bentuk ringan hypnosis diri sendiri. Metode Coué's menjadi terkenal dengan pertolongan untuk diri sendiri (self help) dan teknik psikoterapi, yang kontras dengan psikoanalisis dan prefigured self-hypnosis dan terapi kognitif.
Clark L.Hull
Perkembangan utama berikutnya datang dari peneliti psikologi perilaku universitas Amerika. Clark L. Hull, seorang psikolog Amerika terkemuka, menerbitkan kompilasi besar pertama studi laboratorium terhadap Hipnotis, Hypnosis & Suggestibility(1933), di mana ia membuktikan bahwa Hipnotis dan tidur tak punya kesamaan. Hull menerbitkan banyak temuan-temuan kuantitatif dari Hipnotis dan meyarankan percobaan dan penelitian yang didorong oleh psikologis aliran utama. Interpretasi hinotis berdasarkan psikologi perilaku Hull interpretasi Hipnotis, menekankan refleks terkondisi, disaingi interpretasi psikologi perilaku Freudian yang menekankan transferensi bawah sadar.
Milton Erickson
Milton H. Erickson, MD adalah salah satu hipnoterapis pasca-perang yang paling berpengaruh. Dia menulis beberapa buku dan artikel jurnal tentang topik ini. Selama tahun 1960-an, Erickson mempopulerkan sebuah cabang baru dari hipnoterapi, yang dikenal sebagai hipnoterapi Ericksonian, yang memiliki ciri primer dengan sugesti tidak langsung, "metafora" (sebenarnya analogi), teknik kebingungan (confusion techniques), dan double binds di tempat induksi hipnotis formal. Namun, perbedaan antara metode Erickson dan hipnotis tradisional dimulai oleh praktisi kontemporer misalnya André Weitzenhoffer, dipertanyakan apakah ia betul-betul mempraktekkan "Hipnotis" dan bagaimana pendekatannya tetap dipertanyakan.
“Erickson tidak berkeberatan menampilkan berbagai efek sugesti seperti terhipnotis, tidak peduli apakah subyek dalam keadaan hipnotis atau tidak. Sebenarnya, dia tidak mempedulikan apakah keadaan terhipnotis seperti itu sama dengan dalam keadaan terhipnotis yang sesungguhnya atau tidak”
Karakteristik
Pandangan skeptis tentang kesulitan membedakan antara hipnotis dan efek placebo, mengatakan bahwa hipnotis sangat bergantung terhadap efek sugesti dan dipercaya bahwa hal tersebut akan susah dibayangkan, bagaimana suatu kontrol plasebo dapat diciptakan untuk penelitan tentang hipnotis. Dapat dikatakan bahwa sugesti hipnotik dimaksudkan secara eksplisit agar dapat berguna terhadap efek placebo. Sebagai contoh, Irving Kirsch telah mencetuskan definisi Hipnotis sebagai sebuah efek ‘mega-plasebo yang tidak mengecoh’, contohnya sebuah metode terbuka yang menggunakan sugesti dan menggunakan metode untuk memperbesar efeknya.
Definisi
Definisi paling awal dari kata ‘hipnotis’ dicetuskan oleh Braid, yang mencetuskan istilah ‘hipnotisme’ sebagai singkatan dari ‘neuro-hipnotisme’, atau nervous sleep yang berlawanan dengan tidur normal, dan difenisikan sebagai “keadaan aneh system saraf yang diinduksi oleh konsentrasi yang terfiksasi dan abstrak dari mental dan visual mata, pada satu obyek, bukan merupakan keadaan alami yang menegangkan.
Braid menguraikan dengan singkat definisi tersebut dalam karya berikutnya: “Asal sesungguhnya dan esensi dari kondisi hipnotik, merupakan induksi kebiasaan abstrak atau konsentrasi mental, sebagaimana dalam lamunan atau abstraksi spontan, kekuatan pikiran yang sangat banyak ditekuni dengan sebuah ide atau serangkaian pikiran, yang mengolah kesadaran individual, atau kesadaran yang secara berbeda, semua ide-ide lain, kesan-kesan, atau serangkaian ide-ide. Keadaan tidur hipnotik, bagaimanapun, merupakan antithesis atau lawan dari keadaan kondisi mental dan fisik yang mendahului dan menyertai tidur biasa.” Braid lalu mendefinisikan hipnotisme merupakan keadaan konsentrasi mental yang sering menuntun terhadap serangkaian relaksasi progresif yang disebut ‘nervous sleep”. Di kemudian hari, pada karyanya yang berjudul “The Physiology of Fascination”(1855), Braid mengakui bahwa terminologi aslinya salah, dan berpendapat bahwa istilah “hipnotisme” atau “nervous sleep” harus diterapkan pada minoritas subyek (10%) yang menunjukkan amnesia, menggantikan istilah “monodeisme”, yang artinya adalah konsentrasi terhadap satu ide, sebagai penggambaran keadaan waspada yang dialami orang lain. Sebuah definisi baru Hipnotis, diciptakan dari psikologi akademis, dicetuskan tahun 2005, ketika Perkumpulan Hipnotis Psikologi (Society for Psychological Hypnosis), Divisi 30 dari Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychological Association-APA), mempublikasikanya mengikuti definisi formalnya.
Definisi Hipnotis yang Baru Definisi Divisi 30 dan Deskripsi Hipnotis
Hipnotis pada umumnya terkait dengan introduksi sebuah prosedur selama subyek tersebut disugesti untuk mengalami suatu pengalaman imajinatif. Induksi Hipnotis merupakan sugesti inisial yang luas menggunakan imajinasi seseorang dan mungkin mengandung perincian lebih lanjut pada introduksinya. Sebuah prosedur Hipnotis biasanya digunakan untuk memberikan dukungan dan mengevaluasi respon sugesti. Ketika menggunakan hipnotis, seseorang (subyek) dipimpin oleh orang lain (hypnotist) untuk memberikan respon terhadap sugesti untuk berubah pada pengalaman subyektifnya, perubahan persepsi, sensasi, emosi, pikiran atau tingkah laku. Orang tersebut dapat juga mempelajari Hipnotis diri sendiri (self hypnosis) yang merupakan tindakan untuk mengatur prosedur hipnotis atas kemauan orang tersebut. Jika subyek berespon terhadap sugesti hipnotis, umumnya menandakan bahwa Hipnotis telah berhasil dilakukan. Banyak pihak meyakini bahwa respon Hipnotis dan pengalaman merupakan karakteristik keadaan hipnotis. Di lain pihak, diyakini bahwa penggunaan kata ‘Hipnotis’ tidak diperlukan sebagai bagian dari induksi hipnotik, sedangkan pihak lain meyakini bahwa hal tersebut penting.
Detail prosedur hipnotik dan sugesti akan berbeda, tergantung dari tujuan praktisi dan kegunaan klinis atau penelitian. Prosedur tradisional melibatkan sugesti untuk santai, walau relaksasi tidak perlu dilakukan untuk Hipnotis dan variasi sugesti yang luas dapat digunakan, termasuk sugesti yang membuat seseorang lebih waspada. Sugesti yang menimbulkan perpanjangan waktu hipnotis harus dinilai dengan membandingkan respon terhadap skala terstandardisasi yang digunakan pada keadaan klinis dan penelitian. Ketika mayoritas individual berespon terhadap sekurang-kurangnya beberapa sugest, kisaran nilai dari standardidasi dari nilai yg tinggi hingga rata-rata. Secara tradisional, nilai dikelompokkan menjadi kategori rendah, sedang, dan tinggi. Sebagaimana pada kasus dengan pengukuran skala positif pada konstruksi psikologis, seperti perhatian, kewaspadaan, dan bukti tercapainya keadaan Hipnotis akan meningkatkan nilai individual.
Induksi
Hipnotis biasanya dimunculkan dengan tehnik ‘induksi hipnotik’. Secara tradisional, keadaan ini diinterpretasikan sebagai sebuah metode untuk membuat subyek berada dalam keadaan ‘hypnotic kerasukan (trance)’. Bagaimanapun para pencetus teori ‘nonstate’ memiliki pandangan yang berbeda, yaitu mempertinggi harapan klien, menegaskan peran mereka, memfokuskan perhatian, dan lain sebagainya. Ada banyak variasi tehnik induksi yang berbeda-beda menggunakan hipnotisme. Bagaimanapun, metode yang paling berpengaruh adalah metode ‘fiksasi mata’ (eye-fixation) Braid, yang dikenal juga dengan mana “Braidisme”. Ada banyak variasi pendekatan fiksasi mata yang ada, termasuk induksi yang digunakan pada Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS), pendekatan yang paling banyak digunakan secara luas pad lapangan hipnotisme.
Deskripsi asli Braid terhadap induksinya adalah sebagai berikut: “Ambil obyek yang terang (saya biasanya menggunakan tempat lanset saya) antara ibu jari, telunuk, serta jari tengah tangan kiri, pegang dengan jarak 8 hingga 15 inci dari mata, pada posisi seperti ini, di atas dahi yang dapat menyebabkan tegangan antara mata dan alis, serta memampukan pandangan pasien terfiksasi pada obyek tersebut.
Pasien harus dapat mengerti bahwa pandangan matanya harus tetap terfiksasi terhadap obyek tersebt, dan pikirannya terpusat pada satu obyek. Dapat diamati, bagaimana penyesuaian pandangan mata, pertama-tama pupil akan berkontraksi dan kemudian berdilatasi, dan setelah mencapai lama yang maksimal, dapat terlihat gerakan bergelombang, bila jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan, diacungkan dan diarahkan dari benda mendekati kedua mata , sehingga obyek akan menjauh dari mata, yang sering terjadi, kelopak mata akan tertutup secara tidak sadar dengan gerakan bergetar. Jika tidak terjadi, atau pasien menggerakkan bola matanya, menimbulkan keinginannya untuk memulai kembali, berikan pengertian kepadanya bahwa dia boleh menutup mata kita jari digerakkan lagi mendekati mata, tetapi pandangannya harus tetap terfiksasi, pada posisi yang sama, dan pikirannya terfiksasi pada satu ide yaitu pada benda yang dipegang di atas kedua matanya. Umumnya akan ditemukan, bahwa kelopak mata akan tertutup dengan gerakan bergetar, atau menutup secara spasmodik.” Braid sendiri kemudian menyatakan bahwa tehnik induksi hipnotis tidak diperlukan untuk setiap kasus dan kebanyakan peneliti kemudian menemukan bahwa pada umumnya tidak banyak berguna daripada yang diperkirakan sebelumnya terhadap efek sugesti hipnotik. Banyak variasi dan alternatif dari tehnik hipnotis asli telah berkembang. Bagaimanapun, sekitar 100 tahun setelah Braid memperkenalkan metode tersebut, peneliti lain masih menyatakan: 9 dari 10 tehnik hipnotik yang aman adalah posisi bersandar, relaksasi otot, dan fiksasi pandangan disertai dengan penutupan mata.
Sugesti Ketika James Braid pertama kali mendeskripsikan hipnotisme, dia tidak menggunakan istilah ‘sugesti’ tetapi dimaksudkan pada tindakan untuk memfokuskan pikiran sadar subyek terhadap satu ide yang dominan. Strategi terapi utama Braid melibatkan stimulasi atau mengurangi fungsi fisiologis pada area tubuh yang berbeda. Pada karya berikutnya, bagaimanapun juga, Braid meletakkan dasar bentuk sugesti verbal dan non verbal, termasuk penggunaan ‘sugesti bangun’ (waking suggestion) dan Hipnotis diri sendiri (self hypnosis). Setelah itu, penekanan hipnotis oleh Hippolyte Bernheim bergeser dari keadaan fisik pada proses psikologis sugesti verbal. Konsep Bernheim terhadap sugesti verbal primer pada hipnotis mendominasi subyek selama abad ke-20. Sehingga membuat beberapa pihak menyatakan bahwa ia adalah Bapak Hipnotis Modern. Hipnotisme kontemporer memakai berbagai macam sugesti, termasuk:
Sugesti verbal langsung Sugesti verbal tidak langsung, seperti permintaan atau sindiran, metafora, dan ungkapan kata-kata pihak lain
Sugesti non verbal dalam bentuk imajinasi mental, nada suara, dan manipulasi fisik. Perbedaannya pada umumnya ada antara sugesti yang diberikan dengan permisif atau dengan cara yang lebih otoriter. Beberapa sugesti hipnotis dimaksudkan untuk memberikan reposmon langsung, sedangkan lainnya (sugesti pasca-hipnotik) dimaksudkan untuk memicu respon setelah ada penundaan waktu selama beberapa menit hingga beberapa tahun pada beberapa kasus.
Pikiran sadar vs pikiran bawah sadar
Beberapa praktisi memahami sugesti sebagai suatu bentuk komunikasi primer langsung pada pikiran sadar subyek, sementara praktisi lain memandang sugesti sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar atau pikiran sadar. Konsep-konsep ini diperkenalkan dalam konsep hipnotisme pada akhir abad 19 oleh Sigmund Freud dan Pierre Janet. Perintis hipnotisme periode zaman Victoria, termasuk Braid dan Bernheim, tidak menggunakan konsep-konsep ini, tetapi mengakui bahwa sugesti hipnotis diarahkan kepada pikiran sadar subyek. Memang, sebenarnya Braid mendefinisikan hipnotisme sebagaimana berpusat kepada perhatian sadar terhadap suatu ide atau sugesti yang dominan. Pandangan berbeda mengenai sifat dasar pikiran telah menimbulkan berbagai konsep tentang sugesti. Praktisi hipnotis yang mempercayai bahwa respon yang dimediasi terutama oleh pikiran bawah sadar, seperti Milton Erickson, menciptakan berbagai macam kegunaan sugesti tidak langsung seperti metafora atau cerita, yang bermaksud untuk menemukan artinya dari pikiran sadar subyek. Konsep sugesti subliminal juga bergantung terhadap pola pikir. Sebaliknya, praktisi hipnotis yang percaya bahwa respon terhadap sugesti terutama dimediasi oleh pikiran sadar, seperti Theodore Barber dan Nicholas Spanos cenderung menggunakan lebih banyak sugesti dan instruksi verbal secara langsung.
Refleks Ideo-Dinamis
Teori neuro-psikologis sugestif hipnotis pertama kali diperkenalkan oleh James Braid yang mengadaptasi teori teman dan koleganya, William Carpenter tentang respoin reflex ideo motor untuk menjelaskan fenomena hipnotis. Carpenter telah mengamati secara dekat dari pengalaman sehari-hari tentang ide bahwa dalam kondisi tertentu, gerakan otot dapat cukup menghasilkan reflex, atau otomatisasi, kontraksi atau gerakan otot-otot yang terlibat, meskipun dalam derajat yang sangat kecil. Braid menjelaskan teori Carpenter untuk mengamati berbagai respon tubuh, selain gerakan otot, dapat dipengaruhi, contohnya, ide bahwa menghisap lemon secara otomatis dapat merangsang produksi air liur, sebagai respon kelenjar sekretorik. Oleh karena itu Braid mengadopsi istilah ‘ideo-dinamis’ yang berarti ‘kekuatan ide’ untuk menjelaskan berbagai gejala ‘psiko-fisiologis’ tubuh. Braid istilah ‘ide mono dinamis’ untuk merujuk pada teori bahwa hipnotis bekerja dengan memusatkan perhatian pada satu ide untuk memperkuat pada satu ide untuk memperkuat respon reflex ideo-dinamis. Variasi dasar atau teori sugesti ideo dinamis terus memegang pengaruh besar atas teori-teori hipnotis berikutnya, termasuk Clark L.Hull, Hans Eysenck, dan Ernest Rossi. Perlu dicatat, bahwa pada Psikologi periode Victoria, kata ‘ide’ mencakup setiap representasi mental, contohnya, citra mental, atau ingatan, dan lain sebagainya. Sugesti Pasca Hipnotis (post-hypnotic) Diduga sugesti pasca hipnotis dapat digunakan untuk mengubah perilaku seseorang setelah dihipnotis. Seorang penulis menyatakan bahwa ‘seseorang bisa bertindak beberapa waktu kemudian berdasarkan satu sugesti yang ditanamkan pada sesi hipnotis’. Seorang hipnoterapis mengatakan kepada salah satu pasiennya yang juga kawannya: “Ketika saya menyentuh jari Anda, Anda akan segera terhipnotis”. Empat belas tahun kemudian, pada sebuah pesta makan malam, ia menyentuh jari temannya dan kepala temannya segera jatuh terkulai di kursi.
Kerentanan Braid membuat perbedaan kasar antara berbagai tahapan hypnosis yang disebut sebagai tahap kesadaran hipnotisme pertama dan kedua. Kemudian ia menggantikan istilah ini dengan perbedaan antara tahapan ‘sub hipnotis’, ‘hipnotis penuh’ dan ‘koma hipnotis’.. Jean-Martin Charcot membuat perbedaan serupa antara tahapan ini dengan nama berjalan saat tidur (somnambulism), kelesuan (lethargy), dan katalepsi. Namun Ambroise-Auguste Liebeault dan Bernheim memperkenalkan skala hipnotis yang lebih dalam, berdasarkan kombinasi tingkah laku, respon fisiologis dan respon subyektif. Sebagian diantaranya adalah akibat sugesti langsung dan sebagian akibat sugesti tidak langsung. Pada decade pertama abad 20, skala kedalaman klinis digantikan oleh penelitian klinis. Skala yang paling berpengaruh adalah ciptaan Davis-Husband dan Friedlander-Sarben yang dikembangkan pada tahun 1930-an. Andre Weitzenhoffer dan Ernest R.Hilgard mengembangkan Skala Kerentanan Hipnotis Standford pada tahun 1959, yang terdiri dari 12 bagian tes sugesti diikuti dengan skenario hipnotis terstandardisasi induksi fiksasi mata dan kemudian menjadi salah satu pegangan penelitian yang paling banyak direfensikan di bidang hipnotis. Tidak lama setelah itu, pada tahun 1962, Ronald Shor dan Emily Carota Orne mengembangkan skala kelompok yang mirip, disebut Skala Kerentanan Hipnotis Kelompok Harvard (Harvard Group Scale of Hypnotic Susceptibility (HGSHS)). Sedangkan teori yang lebih tua tentang kedalaman skala, mencoba untuk menyimpulkan tingkat ‘kerasukan (trance) hipnotis’ berdasarkan tanda-tanda yang dapat diamati, seperti amnesia spontan, kebanyakan pengukuran skala dari respon yang diamati atau dievaluasi sendiri terhadap tes sugesti spesifik, seperti sugesti langsung kekakuan lengan (katalepsi). Skala Standford, Harvard, dan skala kerentanan lain mengubah angka menjadi penilaian kerentanan seseorang seperti ‘tinggi’, ‘medium’, ‘rendah’. Diperkirakan 80% populasi berskala medium, 10% tinggi, dan 10% rendah. Nilai kemampuan hipnotis biasanya menetap tinggi pada masa hidup seseorang. Penelitan oleh Deirdre Barret menyatakan bahwa ada dua tipe subyek yang rentan yang disebut ‘Pengkhayal’ (Fantasizers) dan ‘Pemisah’ (dissociaters). Skor pengkhayal tinggi pada skala penyerapan sehingga mudah memblok stimulus dunia nyata tanpa hipnotis, sering kali berkhayal, melaporkan teman-teman khayalan pada saat kanak-kanak dan tumbuh dengan orang tua yang menyarankan permainan imajinasi. Pemisah sering memiliki riwayat penyiksaan anak atau trauma lainnya, belajar untuk lari pada kehampaan dan untuk melupakan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Kemampuan mereka untuk berkhayal sering menjadi kosong daripada khayalan kenangan yang samar-samar. Kedua nilai kelompok ini sama-sama tinggi untuk skala formal kerentanan hipnotis.

Perilaku kognitif
Di paruh kedua abad kedua puluh, ada dua faktor yang memberikan kontribusi bagi pengembangan pendekatan perilaku kognitif Hipnotis.
1. Teori kognitif dan perilaku tentang hakikat Hipnotis (dipengaruhi oleh teori Sarbin dan Barber) menjadi semakin berpengaruh.
2. Praktek hipnoterapi dan berbagai bentuk terapi perilaku kognitif tumpang tindih dan saling mempengaruhi. Meskipun teori hipnotis perilaku kognitif harus dibedakan dari pendekatan perilaku kognitif untuk hipnoterapi, keduanya memiliki konsep serupa, terminologi, dan asumsi yang telah diinterintegrasikan oleh para peneliti dan klinisi yang berpengaruh seperti Irving Kirsch, Steven Jay Lynn, dan lain-lain.
Pada awal terapi kognitif-perilaku di tahun 1950-an, Hipnotis digunakan oleh para terapis perilaku awal seperti Yusuf Wolpe dan juga oleh para terapis kognitif awal seperti Albert Ellis. Barber, Spanos & Chaves memperkenalkan istilah "perilaku kognitif" untuk menggambarkan teori keadan tidak terhipnotis (nonstate) pada Hypnotism:Imagination & Human Potentialities (1974). Namun, Clark L. Hull telah memperkenalkan psikologi perilaku kembali ke tahun 1933, yang didahului oleh Ivan Pavlov. Bahkan, teori dan praktek awal dari hipnotisme, bahkan teori Braid, mirip dengan teori kognitif-perilaku dalam beberapa hal.

Istilah

Istilah hipnotisme (hipnotis) dan hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia pada tahun 1841-1842 yang merupakan singkatan dari "syaraf tidur" ("neuro-hypnotism"). [5] Praktik hipnosis oleh James Braid pada awalnya berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Franz Anton Mesmer dan pengikutnya yaitu aliran "Mesmerisme" atau "magnet hewani", namun teorinya berbeda dalam penerapan prosedurnya[5].
Pengamatannya tentang hipnosis mulanya berawal dari penemuan komite Perancis, yang dilanjutkan dengan pengenalan buku Elements of the Philosophy of the Human Mind (Elemen-elemen Filosofis Pikiran Manusia) (1827) oleh Dugald Stewart, seorang filsuf berpengaruh dari "Scottish School of Common Sense" (Sekolah Skotlandia Untuk Pikiran yang Berakal). Filsuf ini mendorong para dokter untuk melestarikan komponen-komponen dari Mesmerisme dengan menggantikannya menggunakan interpretasi baru menggunakan "akal sehat" berdasarkan hukum fisiologi dan psikologis.[6]
James Braid mendeskripsikan istilah hipnotis, atau tidurnya syaraf, sebagai kondisi di saat sistem syaraf dihentakkan dengan pikiran buatan. Proses ini membuat hipnotis berbeda dengan kondisi tertidur atau tersadar (bangun) pada umumnya.[7]

Praktik hipnosis

Praktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur (oriental). Praktik-praktik hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan berbagai bentuk meditasi yoga oleh agama Hindu dan praktik-praktik spiritual kuno, seperti yang dideskripsikan oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual agama dan ritual penyembuhan yang dilakukan di Timur.[8]
Dalam tulisannya di "Kekuatan Pikiran di atas Kekuatan Jasmani", walaupun James Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada fenomena ini, namun tulisannya menunjukkan bahwa meditasi dari Timur menghasilkan efek-efek hipotisme dalam kesendirian, tanpa hadirnya seseorang yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya sebagai bukti bahwa hipnotisme terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan bukan dari teori-teori moderen maupun praktik aliran mesmerisme.[9].

Kontroversi hipnotis

Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.[4]
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang dihipnotis pada dasarnya diminta untuk "menuju kondisi seperti pasien epilepsi ditirukan seperti sebuah parodi". Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi - dan di sisi lain ada orang-orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya.[10]

Proses hipnotis

proses terjadinya hipnotis syarat hipnosis: 1,klien/subjek=harus bersedia/tidak menolak untuk di hipnotis. 2,menggunakan bahasa yang di mengerti, 3,hipnotist= harus percaya diri
ce.melalui induksi2 hipnotis.dan induksi itu sendiri ada bermacam2.intinya membawa kesadaran seseorang ke posisi trance/memasuki alam bawah sadarnya.

"kedua lakukan pendalama/deepening.tujuanya agar klien lebih rilex,memasuki alam bawah sadarnya lebih dalam lagi,dan membuat kondisi klien sangat fokus.ketiga berikan sugesti2 apa yang mu di berikan,klo hipnotis panggung biasanya sugesti yang di berikan itu  bersifat entertaintment/menghibur.tapi kalau dalam hipnotis kesehatan,penyembuhan/hypnosys teraphy.sugesti yang di berikan bertujuan untuk penyembuhan.
langkah terakhir adalah terminatin.atau mengakhiri hipnotis,dan membawa klien ke posisi sadar.dengan sugesti tertentu.."




sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hipnosis

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia
UI Logo.svg
Didirikan 1851
Jenis Universitas negeri berstatus BHMN
Motto Universitas Dengan Perspektif Internasional
Rektor Gumilar Rusliwa Somantri
Mahasiswa 33,662 (per 2008)[1]
Kampus Urban
Lokasi Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia
Telepon +62-21-7270020
Warna Kuning
Julukan Jaket Kuning
Afiliasi AUN, ASAIHL, APRU, - ASEA UNINET – FUIW - SEAMEO - AUAP
Situs web www.ui.ac.id
Universitas Indonesia, disingkat UI, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus utamanya terdapat dibagian Utara dari Depok, Jawa Barat, dan kampus utama lainnya terdapat di daerah Salemba di Jakarta Pusat.
Universitas Indonesia adalah lembaga pendidikan terdepan dan Universitas paling bergengsi di Indonesia [2], dengan ranking yang tertinggi di Indonesia pada peringkat Times Higher Education Supplement World University Rankings of 2006 [3] UI mendapat rangking 395 di THES World University Rankings of 2007, di antara 11000 universitas yang dinilai di seluruh dunia[3]. Pada bulan Oktober 2008, UI menduduki peringkat ke-287 di antara top university di dunia[3] dan pada tahun 2009 menduduki peringkat ke-50 besar di Asia [4]. Pada bulan Oktober 2009, UI menduduki peringkat ke-201 di antara top university di dunia[3]
Selama tahun 2007-2008 Universitas Indonesia telah melalui serangkaian reformasi substantif dibidang akademik dan non-akademik. Sebagai contoh, terdapat peningkatan pendapatan dari Rp 800 Milliar menjadi 1.6 Trilliun Rupiah pertahun.[rujukan?] Jumlah publikasi ilmiah juga semakin meningkat.[rujukan?]

Sejarah

Gedung Geneeskundige Hogeschool di Batavia (1927)
 
Gedung rektorat yang sering dijadikan ikon UI.

Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1851. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktek di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor)
Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta di akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).
UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.P Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.
Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung; Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi di Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.
Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.
Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung terbentuk dan berkembang menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjadi perguruan tinggi pertanian terkemuka bertaraf internasional. Fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.
Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi.

Kampus

Monumen yang ada di UI kampus Depok.

Salemba

Kampus Salemba terletak di daerah Salemba, Jakarta Pusat [5]. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan beberapa program pascasarjana, program Ekstensi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi, serta laboratorium Fakultas Teknik.

Depok

Kampus Depok, terletak di Kota Depok, Jawa Barat [6], dibangun pada pertengahan tahun 1980-an untuk mengakomodasi modernisasi universitas. Saat ini, Kampus Depok adalah kampus utama Universitas Indonesia. Sebagian besar fakultas di UI (MIPA, Teknik, Psikologi, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan) berada di sini. Kampus Depok dilewati oleh rel kereta Jakarta-Bogor sehingga mahasiswa mendapatkan kemudahan transportasi.
Perpustakaan Pusat Universitas juga terletak di sini. Selain itu terdapat pula berbagai fasilitas lain seperti Pusat Administrasi Universitas, Pusat Kegiatan Mahasiswa, gymnasium, stadion, lapangan hoki, penginapan (Wisma Makara), agen perjalanan Makara Tour & Travel, dan asrama.

Fakultas

Program studi di UI dikelola oleh 12 fakultas dan 1 program pascasarjana. Fakultas-fakultas tersebut adalah:
 

Lambang dan atribut

Lambang

Lambang Universitas Indonesia terdiri dari dua unsur, yaitu pohon dengan cabang-cabangnya, dan makara. Ide dasar bentuk lambang Universitas Indonesia adalah kala-makara. Kala adalah kekuatan dari atas (Matahari), sementara makara adalah kekuatan dari bawah (Bumi). Kedua kekuatan itu kemudian dipadukan dan distilir oleh Sumartono, mahasiswa Angkatan 1951 Seni Rupa Fakulteit Teknik Universiteit Indonesia, menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia yang ilmu dan karyanya menyebar ke segala penjuru.
Bagian-bagian dalam lambang UI

Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.
Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada.
Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada Srihadi (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada tahun 1952. Namun, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang UI tersebut.
Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di sampulnya untuk pertama kali adalah buku Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.)

Panji

UI memiliki panji berbentuk kapak yang lazim digunakan pada zaman neolithikum, yang merupakan masa peralihan dari zaman batu ke zaman perunggu. Hal ini melambangkan sifat dinamis bangsa Indonesia yang selalu mengikuti zaman.[7]
Di tengah kapak tersebut terdapat lambang Universitas Indonesia yang berbentuk bulat seperti matahari, melambangkan Universitas Indonesia sebagai penyuluh dan pelopor rakyat Indonesia di bidang ilmu pengetahuan. Lambang UI bewarna kuning keemasan pada panji dan bendera fakultas atau satuan organisasi di lingkungan UI melambangkan kebesaran dan keagungan.[7]
Setiap fakultas di UI memiliki warna panji yang berbeda-beda, yaitu:
  • Hijau tua untuk Fakultas Kedokteran
  • Hijau tua-putih untuk Fakultas Kedokteran Gigi
  • Hitam-biru tua untuk Fakultas MIPA
  • Biru tua untuk Fakultas teknik
  • Merah tua untuk Fakultas Hukum
  • Abu-abu untuk Fakultas Ekonomi
  • Putih untuk Fakultas Ilmu Budaya
  • Biru Muda untuk Fakultas Psikologi
  • Jingga untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Ungu untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
  • Biru tua-merah untuk Fakultas Ilmu Komputer
  • Biru muda-biru tua untuk Fakultas Ilmu Keperawatan
  • Cokelat untuk Program Pascasarjana

Jaket almamater dan jas

Jaket almamater UI memiliki warna dasar kuning dengan gambar lambang Universitas Indonesia yang terpasang di dada sebelah kiri yang warnanya sesuai dengan warna panji fakultas masing-masing.
Jas UI bewarna dasar kuning almamater dengan bergambar logo UI yang dibuat dengan benang bordir bewarna kuning dan ditempel di dada sebelah kiri. Jas UI digunakan pada acara protokoler universitas.

Kendi ilmu

"Kendi Ilmu" adalah kendi yang pada setiap acara wisuda diserahterimakan dari sarjana baru kepada mahasiswa baru. Arti simbolik dari penyerahan ini adalah kesinambungan dari generasi yang pergi kepada generasi yang datang. Kesinambungan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan sebagai hasil perjuangan dan daya upaya yang sungguh-sungguh.

Peringkat dan Prestasi

Tahun 2009, Universitas Indonesia berada pada peringkat 201 pada Times Higher Education Supplement World University Rankings 2009, dan merupakan peringkat pertama universitas di Indonesia. Peringkat kedua diraih oleh Universitas Gadjah Mada dan peringkat ketiga adalah Institut Teknologi Bandung.[8]
Menurut survey lokal yang terakhir dari Globe Asia (2008) UI mendapat rangking pertama diantara universitas-universitas di Indonesia [9]. Laporan ini juga didukung oleh Majalah Tempo, sebuah majalah utama di Indonesia, yang melakukan survey dan analisa tentang ranking universitas dan pendidikan di Indonesia.[10]. Universitas Indonesia dinilai sebagai Universitas yang paling vibrant di Indonesia. Sejak tahun 2004, survey majalah Tempo melaporkan fakta bahwa lulusan UI adalah diantara sarjana lulusan terbaik di Indonesia menurut beberapa kriteria seperti kualitas lulusan, citra yang baik, kepuasan industri yang menggunakan tenaga kerja, kualitas pengajaran, metodologi pendidikan, kualitas fasilitas kampus yang berbasis lingkungan taman hutan raya yang hijau, serta keketatan persaingan masuk ke perguruan tinggi[11] .
Pada tahun 2008, Universitas Indonesia menjadi Pemenang dalam Indonesia ICT award untuk Smart Campus dengan Best Content and Application. Untuk kategori Accessibilty and Connectivity, Universitas Indonesia juga mendapat Merit Award. Saat ini 90% area universitas sudah dilingkupi oleh infrastruktur dan layanan IT (hostpot) dengan bandwidth sebesar 305 Mbytes per second ke Internet dan 155 Mbps ke Jaringan Riset Pendidikan Tinggi Indonesia (INHERENT) [12].

Unit Kegiatan Mahasiswa

Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas yang fungsinya menampung berbagai minat dan bakat dari para mahasiswa UI. Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut antara lain:
  • UKM Seni
    • Marching Band Madah Bahana
    • Orkes Simfoni Mawaditra
    • Paduan Suara Paragita
    • Liga Tari Krida Budaya
    • Teater Mahasiswa
  • UKM Olah Raga
    • Bulu Tangkis
    • Softball
    • Hockey
    • Bola Voli
    • Atletik
    • Tenis Meja
    • Tenis Lapangan
    • Sepak Bola
    • Bola Basket
    • Renang
    • Catur
    • Bridge
    • Menembak
  • UKM Bela Diri
    • Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI
    • Tae Kwon Do
    • Sin Lam Ba
 
    • UKM bela diri (lanj.)
    • Merpati Putih
    • PGB Bangau Putih
    • Pencak Silat Tenaga Besar
    • Judo
    • Tapak Suci
    • Kempo
    • Satria Muda Indonesia
    • Karate
    • Aikido

Fasilitas

Masjid Ukhuwah Islamiyah di tengah kampus.

Perpustakaan

Universitas Indonesia (UI) Depok, bakal memiliki perpustakaan termodern, terbesar dan terindah di dunia. Gedung perpustakaan ini rencananya akan memiliki luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas delapan lantai, dimana pemancangan tiang perdana dilakukan Senin (1/6/2009) ditargetkan pembangunnya selesai pada Desember 2009. Gedung perpustakaan tersebut dirancang dengan konsep "sustainable building" yang mana kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik. Area baru tersebut bebas asap rokok, hijau serta hemat listrik, air dan kertas hingga hal inilah yang menjadikan sebagai perpustkaan terbesar, termodern dan terindah di dunia. Perpustakaan pusat UI tersebut akan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari selain itu juga akan menampung 3-5 juta judul buku. Perpustakaan ini terbuka juga untuk umum. [13]

Asrama

UI memiliki dua asrama, yaitu Asrama Mahasiwa UI Depok dan Asrama Mahasiswa UI Wismarini. Asrama pertama terletak di kampus Depok, dengan kapasitas 480 kamar putra dan 615 kamar putri, yang setiap kamarnya dapat diisi satu hingga tiga orang. Sementara Asrama yang lain terletak di Jl. Otto Iskandardinata no. 38 Jakarta Timur dengan kapasitas 72 kamar putra dan 111 kamar putri. Asrama Mahasiswa UI Wismarini ini khusus disediakan bagi mahasiswa yang kuliah di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan program lain yang berada di kampus UI Salemba.

Balai Mahasiswa

Balai mahasiswa UI Salemba merupakan salah satu fasilitas yang ada di bawah koordinasi Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni. Gedung berkapasitas 300 orang ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti seminar, rapat, dan lain-lain. Selain untuk para mahasiswa dan warga UI, gedung ini juga disewakan untuk umum.

Fasilitas dan sarana olahraga

Fasilitas dan sarana olahraga yang dimiliki oleh UI antara lain:
  • Stadion
    • Lapangan Sepak Bola & Footsal
    • Lompat Jangkit
    • Atletik
  • In Door (Gymnasium)
    • Lapangan Bulu Tangkis
    • Lapangan Voli
    • Lapangan Bola Basket
  • Out Door
    • Lapangan Hoki
    • Lapangan Tenis ( 4 line )
    • Lapangan Basket (3 line )
    • Lapangan Voli (3 line)
    • Lapangan Bulutangkis (1 line)

Pusat Kegiatan Mahasiswa

Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI merupakan tempat berbagai kegiatan mahasiswa UI. Disini terdapat sekretariat berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di UI. Selain itu, terdapat pula berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh para mahasiswa UI. Fasilitas itu antara lain aula yang dapat menampung kurang lebih 300-400 orang.

Wisma Makara

Wisma Makara terletak di sebelah Asrama Mahasiswa UI Depok. Tempat ini digunakan sebagai sarana akomodasi di daerah Jakarta Selatan dan kota Depok, dan sering digunakan untuk kegiatan seperti seminar, pelatihan, lokakarya, dan lain-lain.

Pusat Kesehatan Mahasiswa

Tujuan pembangunan gedung ini untuk melayani beberapa kebutuhan penting mahasiswa yaitu: Poliklinik, Apotek, Bimbingan Konseling Mahasiswa.

Transportasi

Bus Kampus

Bus kuning.

Bus kampus disediakan untuk melayani untuk melayani kebutuhan transportasi mahasiswa di dalam kampus UI Depok. Di kalangan warga UI, bus ini lebih dikenal dengan sebutan Bus Kuning (Bikun), karena bus ini memiliki warna dominan kuning. Hingga tahun 2005, UI telah memiliki 20 unit Bus Kampus. Bus-bus tersebut secara rutin akan melayani rute di dalam kampus pada hari Senin—Jumat, mulai pk.07.00-19.00 WIB.

Sepeda kampus

Mahasiswi sedang menggunakan sepeda kampus di jalur sepeda.

Sejak tahun 2007, UI menyediakan fasilitas peminjaman sepeda kepada mahasiswanya. Sepeda dapat digunakan oleh mahasiswa dengan cara menunjukan KTM ke petugas yang menjaga. Sepeda dapat digunakan sepuasnya, tetapi tidak boleh keluar dari jalur sepeda yang telah disediakan. Sepeda juga boleh dikembalikan di terminal mana saja. Jadi apabila mahasiswa meminjam sepeda dari terminal sepeda Fisip, mahasiswa tersebut boleh mengembalikan sepeda yang dipinjam ke terminal FIB atau terminal mana saja yang ada di UI. Untuk mengembalikan sepeda, caranya sama dengan meminjam yakni dengan menunjukkan KTM ke petugas penjaga. Sepeda kampus melayani mahasiswa hingga pukul 17.00.

Alumni

Lagu

Dua lagu yang dijadikan lagu wajib di Universitas Indonesia berjudul Himne Almamater dan Genderang Universitas Indonesia. Lagu-lagu ini biasa dinyanyikan pada acara-acara resmi universitas, penyambutan mahasiswa baru, dan wisuda. Lagu Himne Almamater diciptakan oleh H.S. Mutahar dan syairnya menggambarkan tekad warga Universitas Indonesia untuk bersatu mengamalkan tridharma perguruan tinggi, mengabdi Tuhan, bangsa, dan negara. Sementara itu, lagu Genderang Universitas Indonesia menggambarkan semangat mahasiswa UI untuk menuntut ilmu dan berbakti.



sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Indonesia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...