Saturday, September 13, 2014

Sarung


Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya, berbentuk seperti pipa atau tabung. Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negara itu, sarung disebut futah.

Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat. Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia identik dengan kebudayaan Islam.

Percampuran budaya sepanjang pesisir Indonesia membuat corak sarung lebih bervariasi. Desain Islam, Jawa, China dan Indo-Eropa melebur. Sehingga, sarung pesisir mempunyai warna, motif, dan pola yang lebih bebas.

Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa para penjajah. Kemudian, sarung menjadi satu di antara simbol dan nilai-nilai budaya Indonesia.

Sarung biasanya dipakai untuk acara keagamaan, adat dan pernikahan. Dalam acara ini, baik pria dan wanita biasa memakai busana tradisional terbaik dengan sarung yang penuh warna dan kemegahan.

Bahan Sarung

Sarung terbuat dari bermacam-macam bahan; katun, polister, rayon atau sutera. Sarung juga bisa terbuat dari bahan tenun ikat, songket atau kain tapis. Secara tradisional, sarung dibuat menggunakan teknik celup, tulis dan tenun.
Teknis tulis biasanya untuk membuat sarung batik berkualitas tinggi. Teknik ini menggunakan lilin panas dan canting untuk menggambar motif yang diinginkan di atas kain. Sementara, teknik tenun digunakan untuk membuat sarung songket dan tapis.

Fungsi Sarung

Sarung sudah menjadi salah satu ikon kebudayaan Indonesia, bukan hanya identitas kaum Muslim. Sarung dengan berbagai motif dan warna, melambangkan kemegahan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia. Penggunaan sarung di Indonesia, identik dengan kehormatan, kesopanan dan gengsi.
Sarung juga menjadi satu di antara pelengkap pakaian adat, seperti pakaian daerah Sumatera Barat, Aceh, Lampung dan Bugis. Di  Pulau Jawa, Sarung juga sering digunakan dengan kebaya.

Motif Sarung

Sarung pada umumnya bermotif geometris atau garis-garis yang saling melintang, baik vertikal maupun horizontal. Sementara, sarung untuk pakaian daerah memiliki motif yang lebih beraneka ragam.
Motif sarung batik misalnya, memiliki motif bunga atau dedaunan, dengan berbagai warna-warna alami. Sementara, Sarung Tapis bermotif alam, flora dan fauna ditenun dengan menggunakan benang emas dan benang perak.


sumber

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...