Perhelatan akbar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) berlangsung megah. Karnaval etnik yang pertama kali digelar di Banyuwangi tersebut berlangsung meriah. Lenggak-lenggok para peserta BEC yang menampilkan modifikasi kostum tarian Gandrung, Damarwulan dan Kundaran berhasil memukau para tamu undangan dan
kalangan media yang hadir di depan SD Kepatihan, Jl. Veteran, Sabtu (22/10).
Sebelum para peserta BEC menunjukkan aksinya, pergelaran BEC dibuka oleh seratus penari Jejer Gandrung dari masa ke masa dengan balutan kostum asli gandrung. Uniknya, para penari Gandrung itu terdiri dari pelajar tingkat SLTP sampai penari Gandrung senior yang sudah sepuh.
Usai pertunjukan tari Gandrung penonton langsung disuguhi dengan penampilan parade modifikasi kostum Gandrung. Para peserta melakukan modifikasi kostum pada hampir semua bagian, mulai omprog yang menjadi ciri khas Gandrung sampai bledak atau kain bawahan. Omprog dihias dengan aneka manik-manik yang ramai. Bagian badan tidak banyak yang berubah, hanya bentuknya yang dibuat lebih berani. Sementara selendang dibentuk menjadi sayap yang besar.
Menyusul Gandrung, ada Parade Kostum modifikasi Damarwulan. Pada parade kostum Damarwulan nampak perubahan yang tampak ekstrim dari kostum Damarwulan asli yaitu penambahan sayap dan ekor. Namun hal tersebut semakin menambah keindahan bentuk kostum. Warna yang digunakan adalah dominan merah, hitam dan biru.
Terakhir, BEC menampilkan parade kostum Kundaran. Yang menonjol dari kostum kundaran, semua badan tertutup rapat, mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Hanya bagian wajah yang terbuka. Hal ini karena Kundaran bersumber pada kesenian yang memiliki dakwah Islami. Para peserta BEC menampilkan modifikasi kostum kundaran dengan hiasan yang menjulang tinggi dibagian punggung. Warna pada kostum kundaran didominasi warna cerah yaitu hijau, oranye dan pink. Kesan cerah parade kostum Kundaran semakin bertambah karena peserta memasangkan banyak bunga di bagian badan sampai kaki. Tidak lupa, hiasan manik-manik juga menambah semarak kostum. (Humas & Protokol)
sumber
No comments:
Post a Comment