Thursday, July 21, 2011

Taman Margasatwa Muara Angke

Mulai Memasuki Board Walk
Mulai Memasuki Board Walk

Hutan Muara Angke, merupakan satu-satunya kawasan hutan terkahir di kawasan Ibukota Jakarta. Bagaikan sumber air di tengah gurun, karena keberadaannya dihimpit oleh kawasan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk.
Sebagai satu-satunya hutan yang tersisa di Jakarta, sejarah yang ada menunjukkan bahwa Hutan Bakau Muara Angke memang sejak dulu sudah direncanakan sebagai kawasan hutan lindung. Pertama kali ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 18 Juni 1939 seluas 15,4 Ha. Pada tahun 1977 ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian sesuai SK. No. 16/Um/6/1977 tangal 10 Juni 1977, hingga akhirnya status Cagar Alam diubah menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 755/Kpts-II/98 dengan luas 25,02 Ha.
Banyak hal yang bisa kita lihat dan pelajari ketika berkunjung ke Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini. Semua keanekaragaman hayati bisa kita lihat dengan menyenangkan melalui board walk sepanjang 843 meter yang mengitari taman suaka ini. Board walk ini langsung bermula dari pintu masuk sampai dengan menjelang bibir pantai.
Berjalan mengikuti board walk dari pintu masuk yang kita jumpai pertama kali adalah Pusat Informasi, kantor petugas dan tempat bersantai sebagai persiapan sebelum berkeliling ke hutan bakau. Tak jauh dari Pusat Infromasi akan kita temukan tempat pengamatan burung-burung dan aktifitas di taman ini. Karena berada di ketinggian sekitar 20 meter dan terletak diantara pohon-pohon besar, tempat ini lebih mirip dengan rumah pohon.
Mulai Memasuki Board Walk
Mulai Memasuki Board Walk

Setelah melintas di kawasan teduh di bawah rerindangan pohon-pohon besar, kemudian kita akan melintasi board walk yang cukup terik karena tidak ada pohon besar hanya pohon-pohon bakau yang terletak di bawah board walk. Baru kemudian setelah berjalan ke dalam 300 meteran akan kita temukan tempat peristirahatan. Bersantai disini sembari melihat bakau dan aktifitas burung-burung betul-betul sangat menyenangkan.
Suasana terik
Suasana terik

Tempat istirahat yang terletak di tengah-tengah pohon bakau
Tempat istirahat yang terletak di tengah-tengah pohon bakau

Apalagi ditemani dengan monyet-monyet yang terus bersenda gurau sembari sesekali melirik ke kami yang sedang beristirahat, semakin menambah asyiknya suasana ketika berada di Hutan Bakau ini. Setelah cukup puas beristirahat kami pun melanjukan perjalanan melintasi board walk.
Monyet-monyet yang bergerombol
Monyet-monyet yang bergerombol

Asyiknya nongkrong di atas pohon
Asyiknya nongkrong di atas pohon

Baru berjalan beberapa puluh meter biawak kecil ( Varanus Salvator ) dengan gayanya yang cantik berada di depan kami seakan ingin mengucapkan selamat datang. Ketika kami terus mendekat, biawak tersebut berlari dan akhirnya…byurrr…..terjun ke bawah. Senang sekali hati kami, karena jarang sekali di Kota Jakarta ini kita bisa menemukan biawak hidup dengan bebas berkeliaran…dan itu hanya ada di Taman Marga Satwa Muara Angke.
Biawak cantik
Biawak cantik

Setelah melewati separo dari total panjang board walk, kami lebih banyak melihat burung yang ada di rawa-rawa. Pohon-pohon yang ada di dominasi oleh pohon Bakau dan pohon Nipah sampai dengan ujung dari board walk ini. Menjelang akhir board walk ini ada satu area yang nyamuknya banyak sekali. Sehingga sangat disarankan untuk pakai baju lengan panjang, celana panjang dan juga topi saat melintas d kawasan ini.
Selama di kawasan Taman Suaka ini Banyak sekali terdengar kicauan burung, namun jarang sekali terlihat karena burung-burung tersebut bersembunyi diantara rerimbunan pepohonan. Menurut Pak Erik, salah seorang petugas, habitat burung yang hidup di Taman Suaka ini sekitar 74 jenis burung,. Sedangkan untuk jenis-jenis tumbuhannya adalah Api-api ( Avicena marina ), Bakau Bandul ( Rhyzopora mucronata ), Pidada ( Soneratia caseolaris ), Nipah ( Nypa fruticans ), Buta-buta ( Exoecaria agallacha ), Ketapang ( Terminalia cattapa ) dan waru laut ( Hibiscus tiliaceus ).

Salah Satu Jenis burung yang ada di TSMMA
Salah Satu Jenis burung yang ada di TSMMA

Pohon Nipah
Pohon Nipah

Adapun satwa di Hutan Bakau ini selain Biawak, yaitu : Ular Sanca ( Phyton reticulatus ) , ular Cobra ( Naja sputatrix ) dan kera ekor panjang ( Macaca fasticularis ).Selain itu di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke juga telah dibangun saan dan prasarana sebagai Pusat Pendidikan Lahan Basah yang nantinya diharapkan dapat menngkatkan pendidikan tentang lahan basah dan lingkungan di Suaka Margasatwa Muara Angke.
Bagi anda yang betul-betul ingin melihat habitat burung-burung secara lebih mendalam pihak pengelola Taman Suaka Margastwa ini bisa menyediakan boat untuk mengarungi Muara Sungai Angke dan sekaligus menuju Pulau Burung yang terletak tidak jauh dari Hutan Angke. Namun trip ini hanya dilakukan jam 3 sore, karena pada saat inilah burung-burung mulai keluar dan terbang secara bergerombol.
Untuk berkunjung kesini kita mesti mendapatkan izin terlebih dahulu dari Departemen Kehutanan – Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam – Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta – Jl.Salemba Raya No.9 Jakarta Pusat, Telp. : 021-3908771 / 3158142 . Semoga Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini tetap bertahan, bahkan bertambah luas areanya, walaupun keberadaan Mu akan membuat iri para pengembang perumahan yang ada sekitar Mu



sumber

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...